03 Juli 2015

Hercules jatuh = terancam batal ke Raja Ampat

#postingan ini agak panjang, atur posisi Pewe dan siapkan cemilan anda :D

Jatuhnya pesawat Hercules milik TNI AU di Medan juga berdampak bagi kami rombongan yang bakal berangkat ke Raja Ampat.Aku dan 11 orang teman-teman SM3T lainnya berencana bakal bernagkat ke Raja Ampat tanggal 7 Juli 2015.Kami udah merencanankan jauh-jauh hari.Dan rencananya kami berangkat dengan menumpang dengan pesawat Hercules dari bandara Wamena ke bandara Biak. Dilanjutkan naik kapal PELNI dari Biak ke Sorong, dan dari Sorong ke Raja Ampat naik kapal yang di pandu dengan travel guide yang udah kami booking jauh-jauh hari. Aku memang nggak layak terlalu bersedih di bandingkan korban-korban pesawat Hercules yang jatuh di medan. Aku menulis potingan ini hanya untuk mengobati kegalauan.Bukankah Habibi juga mengobati galaunya dengan menulis?Aku tidak layak untuk terlalu bersedih karena korban Hercules yang jatuh lebih tagis nasibnya di banding kami yang hanya batal jalan-jalan ke Raja Ampat.Bahkan ada 2 orang adik tingkat di PGSD UR yang juga menumpang pesawat untuk pulang kampung ke Natuna turut menjadi korban.Mari sejenak kita sama-sama kirimkan do’a untuk korban dan sanak saudara yang ditinggalkan. Al-Fatihah..

“Manusia hanya bisa berencana, Allah yang menentukan.”
Rencana :          

Libur kenaikan kelas di Papua itu lama banget.Dan rata-rata teman2 SM3T pada jalan-jalan ke luar daerah.MengeksplorePapua dan memanfaatkan waktu yang tinggal 2 bulan ini dengan menjelajahi Papua.Ada teman-teman yang ke Merauke, mengunjungi perbatasan.Ada yang ke Jayapura menuju perbatasan Indonesia dengan PNG (Papua New Guinea), ada juga rombongan yang ke Jayapura menyaksikan Festival Danau Sentani. Ada yang ke Timika, nyari bongkahan emas di  PT Freeport. Bahkan ada  yang ke Nabire, berenang sama ikan Hiu. Mereka ini berangkat ada yang sendiri, berdua bahkan rombongan sampai 10 orang. Ada yang nginap di Hotel, Resort, Hotel Melati, ada juga yang tinggal dirumah saudara, ngontrak rumah 2 minggu, sampai ada yang tidur di Masjid. Pokoknya anak-anak SM3T Jayawijaya Heboh banget deh liburannya.Pada sok kaya semua liburan ke luar.Hahaha.Alibinya selalu “Mumpung masih di Papua, ada rejeki, ada waktu.Kita manfaatkan sebaik-baiknya.”

Aku dan 11 orang teman SM3T lainnya berencana touring ke Raja Ampat.Karena menyesuaikan dnegan jadwal masuk sekolah dan jadwal penerimaan murid baru, kami sepakat berangkat tanggal 7 Juli dan pulang tanggal 17 Juli.Tapi ada beberapa orang yang menghabiskan liburan di Sorong dan lebaran disana. Bagi yang kepo biayanya dan mungkin ada rencana ke Raja Ampat juga, aku akan share rinciannya. Bagi yang nggak kepo. Siahkan di skip bacanya. :D

Rute dan estimasi biaya :

Berangkat dari bandara Wamena- bandara Biak : Rp. 300.000 (naik pesawat Hercules)
Pelabuhan Biak naik kapal ke pelabuhan Sorong : Rp. 355.000 (sudah beli tiket)
Dari Sorong menuju ke Raja Ampat barulah kami menggunakan jasa travel guide. Selama 3 hari dengan biaya Rp. 1.900.000 sudah include :
-          Tiket Sorong- waisai (ibukotanya Raja Ampat) PP
-          Penginapan tipe cottage
-          Transportasi dan makan
-          Speed boat untuk tour
-          Alat snorkeling dan life jacket
-          Rute tour : pulau Waisai- Pianemo- Arborek, Sawingrai (snorkling) – Pasir Timbul- Saonek Monde- kembali ke Waisai.
Rute pulang :
Pelabuhan Sorong- Pelabuhan Biak : Rp. 320.000 (kapal PELNI)
Bandara Biak- Bandara Wamena : Rp. 300.000 (pesawat Hercules)
Total biaya : Rp. 300.000 + 355.000 + 1.900.000 + 320.000 + 300.000 = Rp. 3.175.000

Tapi kapal dari Sorong ke Biak itu Cuma ada 2 minggu sekali.Dan setelah tanggal belasan Juli, jadwal kapal dari Biak ke Sorong Cuma tanggal 22 Juli.Yang artinya rombongan harus lebaram disana. Karena aku cinta banget samaWamena dan udah ngerasa kayal feels like home di Wamena, banyak teman, kenalan yang sudah seperti sudara di Wamena. Maka aku dan 4 orang lainnya memutuskan untuk kembali ke Wamena sebelum lebaran dengan pesawat komersil.
 Rute dan estimasi biayanya :
Bandara Sorong- bandara sentani Jayapura : Rp. 1.146.000
Bandara sentani Jayapura- bandara Wamena : Rp. 574.00
Jadi total kalau pulang duluan dengan pesawat komersil : Rp. 4.275.000 

Aku udah tinggal menunggu hari mau berangkat.  Tiket kapal dari Biak ke Sorong udahdi Beli, tiket untuk pulang dengan pesawat dari Sorong ke Jayapura, Jayapura-Wamena udah aku booking dengan teman yang punya usaha travel. Bahkan aku udah prepare beli case HP waterproof, beli baju renang muslim, udah nyiapin baju-baju kaos yang tulisannya EXPLORE PAPUA, JAGA PAPUA  TETAP HIJAU dll. Aku udah minjem carier (karena ceritanya backpakeran jadi nggak bawa koper), si Johanes, salah satu anggota rombongan kami udah ngedesain baju kaos Raja Ampat, pake nama-nama anggotanya segala, udah pamit sana-sini segala. Tinggal nunggu berangkat aja dan terjadilah kecelakaan Hercules itu…
desain baju kaos kompakan kami. di belakang ada nama-namanya gitu :D

TAKDIR ALLAH SWT :

Dengan jatuhnya pesawat Hercules di Medan.Hari itu juga Fendy Thomas, ketua rombongan kami dapat SMS dari pihak Hercules bandara Wamena.Bahwa Hercules belum bisa membawa orang sipil.Karena kasus kecelakaan Hercules.Mungkin sekarang sedang di usut kenapa Hercules itu bisa membawa orang sipil bahkan sampai over kuota.Dengan datangnya SMS itu, keberangkatan kami ke Raja Ampat menjadi tidak pasti dan terancam batal.Karena kami mengandalkan pesawat Herculesdengan niat mau menghemat coast.Kalau berangkat pakai pesawat komersil seperti Trigana Air, Garuda dll. Maka biaya akan membengkak.
Ada yang kepo? Biar aku jelaskan biayanya :

Rute menuju Raja Ampat dari Wamena menggunakan pesawat komersil:
Bandara Wamena – Bandara Sentani Jayapura : Rp. 574.000
Bandara sentani Jayapura – bandara Sorong : 1.146.000
Paket tour guide selama di Raja Ampat : Rp. 1.900.000
Pulang :
Bandara Sorong- Jayapura : 574.000
Bandara Jayapura- Wamena : 1.146.000
Total: 547.000+ 1.146.000+1.900.000+574.000+1.146.000= 5.313.000
*Harga tiket pesawat bisa berubah-rubah

Dari 3 juta jadi 5 jutaan. Jauh banget kan hematnya kalau pake Hercules. Tapi lagi-lagi Kita punya rencana, Allah maha penentu takdir.

FYI, di Papua, khususnya Wamena. Pesawat Hercules adalah nyawa perekonomian di wilayah PapuaPegunungan Tengah.Bandara Wamena yang nggak seberapa itu adalah bandara tersibuk.Wamena menjadi pusat turunnya barang dari luarpulau Papua ke kabupaten-kabupaten lainnya. Dari bandara Wamenalah di kirim barang-barang logistik seperti beras,  bahan bangunan,  sayuran, daging dan semua kebutuhan hidup. Semua barang-barang yang ada di PapuaPegunungan Tengah ini dikirim melalui pesawat Hercules.Bahkan babi aja naik Hercules loh. Pernah nonton ALENIAS JOURNEY UNCOVER PAPUA yang tayang di metro TV setiap hari sabtu jam 4 Sore? Di episode pertama mereka membahas bandara Wamena dan betapa sibuknya pesawat Hercules mondar mandir membawa logistik.Makanya di sini harga bisa 3 kali lipat bahkan sepuluh kali lipat dari harga normal.Abis semuanya dikirim pake pesawat sih.Bensin aja disini 1 liter 23.000 cyin. Bahkan kota yang berjarak 4 jam dari Wamena, harga bensin disana Rp. 50.000 cyin. Itu baru 1 case! Kalau aku buat daftar harga disini, pembaca bisa kejang-kejang sambil kayang.

Selain untuk ngangkutin barang-barang, bahkan hewan.Orang sipil juga biasa naik pesawat Hercules dari Wamena. Tapi jangan bayangkan naik pesawat Herculessama dengan naik pesawat komersil lainnya. Kita bisa duduk di badan pesawat yang penuh barang tanpa bangku, alias lesehan.Dan suaranya luar biasa bising.Nggak ada service dari pramugari, nggak ada booking tiket. Bahkan tiket bisa dibeli di depan pintu pesawat. Walaupun sebenernya ada loket tiketnya sih di bandara.Dan di dalam pesawat kita duduk dengan barang-barang dan hewan.Seringnya babi yang di kirim dari Jayapura ke Wamena, karena di Wamena harga jual babi lebih tinggi.Nah kebayangkan suasana terbang dengan Hercules? Hohoho

Walaupun service nya jauh dari kata nyaman, tapi pesawat Hercules jadi andalan masyakarat Papua yang ingin bepergian ke luar dari Wamena.Misalnya ke Jayapura, Biak, Sorong, Serui, Merauke dll. Selain jauh lebih murah, kadang-kadang bisa gratis! Teman2 SM-3T yang sebelumnya berangkat ke Jayapura dengan Hercules itu gratisan karena pake surat jalan dari Dinas Pendidikan dengan alibi study banding ke sekolah-sekolah yang ada di Jayapura. Bahkan keberangkatan kami ke Raja Ampat ini awalnya juga gratis, tapi karena lebih dari 5 orang jadilah kami bayar setengah harga dari tiket normal.

Kembali ke batalnya ke Raja Ampat.

Banyak pertimbangan-pertimbangan…
Lagi puasa kok jalan-jalan, nanti naik 300 tangga di Pulau Pianemo yang merupakan mini wayag ituapa kamu masih kuat puasanya? Snorklingnya gimana?Nggak takut ketelen airnya?Sholatnya nanti dimana? Tilawahnya apa kamu bakal sempet menyelesaikan target.mending uangnya di simpen aja buat masa depan, nanti jalan-jalannya di Pulau Pasumpahan Sumatra barat aja. Tetap bisa wisata bawah air dengan biaya nggak nyampe satu juta. Kamu ditugaskan di Papua buat jadi  guru, bukan jadi turis yang keliling kemana-mana. Udah cukup deh explore kabupaten Jayawijaya, Tolikara dan Lanny Jaya di sana. Nggak usah neko-neko mau ke Raja Ampat segala.Ditambah lagi aku kemaren dinasehatin temen, “Jangan boros-boros, Sa.Kita nggak tau kapan lagi kita bisa dapat rejeki sebanyak disini.”Dan banyak pertimbangan-pertimbangan lainnya yang bikin aku super galau.
Sedangkan aura-aura dan bisikan-bisikan dari teman-teman juga banyak. Yang paling banyak adalah kalimat-kalimat seperti : “kapan lagi ada kesempatan ke Raja Ampat, mumpung di Papua. Kalo dari Riau bisa belasan juta loh ongkosnya,”  atau "Duh, sayang banget itu tiket kapal Biak-Sorong udah dibeli." atau gaya orang kaya yang di pake Marsidi yang lagi di Sorong dan harus lebaran disana karena nggak ada Hercules yang flight ke Wamena. Mereka harus nunggu kapal laut tanggal 20an. Cowok berkacamata ini bilang “Uang bisa dicari, kesempatan yang susah dicari, sa.Naik pesawat komersil ajalah.Cuma 5 juta kok.Nggak habis gajimu sebulan.”

Kampret memang si Aidi -__-

Aku jadi tambah super galau tingkat dewa. Sedangkan Fendy dan beberapa teman lain tetap memutuskan berangkat dengan pesawat Komersil. Aku?Aku di pojok kamar dengan udara 13 derajat Celsius sedang gegana.Gundah galau merana. Any comment?

Alind, Aidi, sosmi dan Jumi yang terbang ke Biak pake pesawat Hercules
Ochi dan Agah di perbatasan Indonesia dengan papua nugini


Hotma. teman seposko aku yang udah sampe di Papua Nugini. aku ditingal :9

Alind dkk di Biak

Marsidi di Pantai Tanjuang Kasuari, Sorong
Wira,dkk yang liburan ke danau Sentani JayapuraNonton Festival Danau Sentani

an amazing raja ampat. source : google
selva. SM3T Jayawijaya yang lagi liburan di Jayapura
from the top of Wayag. Raja ampat. source : google


35 komentar:

  1. Ka risah enak yaaa ke papua, bikin ngeces :(
    Kayanya perlu nabung buat bisa ke raja ampat.

    BalasHapus
  2. Wah2... keren bet pemandangan alamnya ya, papua emang surganya para penyelam... oh jadi pesawat hercules itu seperti itu ya, baru tau aku... pantes overkuota...

    semoga keluarga korban pesawat jatuh hercules diberikan kesabaran dan ketabahan, amin...

    BalasHapus
    Balasan
    1. begitulah profil transportasi di indonesia -__-
      amin...amin...

      Hapus
  3. Papua ya? Padahl gue baru bahas Papua. Eh, ada yg lebih detail soal papua. Keren2, jadi tambah ilmu guenya.. makasih ya..

    Ooo, kak risa ini di Papua sekarang, kebayang gak kak, akan tinggal di Papua gitu? Pasti sering dong, nyebut di raja ampat papua, soalnya lagii ngehitz banget tempatnya.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iye.. sorry juga tuh komen ku di blog mu... hihihi

      lha ini kan lagi mau ke raja ampat #tpokjidat

      Hapus
  4. kalau dilihat dari foto. raja ampat emang yang paling menarik

    ya iyalah fotonya langsung liatin tempat indah, sementara foto lain foto selfie yang lebih nunjukin orangnya daripada tempatnya.

    ah, ini waktu berita heboh itu ya pas hercules jatuh.
    jadi itu temen-temennya pada naik komersil ya. gila juga biayanya

    kalau segitu sih saya bisa puas makan selama dua bulan full

    BalasHapus
  5. Ini kejadian pesawat hercules yang dulu itu yaa, emang sedih banget gue lihat pesawat itu jatuh. turut berdua cita buat semua korban :)

    tapi kok mahal amat yaa mau ke raja ampat, padahal dari jayapura loh, gimana kalo gue yang tinggal di jatim mau ke raja ampat, buset berapa digit itu entar duit gue keluarin.. emang sih di kalo di papua itu ada raja ampat yang super duper keren, mulai dari pemandangan alam pemandangan bawah laut. bikin makin ngiler deh.

    bener katamu kalo kamu di papua itu buka turis yang mau jalan2 terus, mungkin udah cukup explore papunya ganti explore pulau yang lain, dateng ajah ke pulau bawean di gresik jawa timur *promosi* :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. muhehehee... kan sekalian ngajar sekalian jadi turis.

      insyaallah 2016 aq kuliah di jawa, semoga ada kesempatan jalan2 ke sana

      Hapus
  6. Mending bayar mahal sedikit, asal selamat. Nyawa harganya lebih mahal kalo dibandingin uang beberapa juta rupiah. Dan kapan lagi ada kesempatan ke Raja Ampat coba? Ga tiap hari lu bisa pergi ke sana

    BalasHapus
  7. Iya juga... meski harusnya kita turut prihatin, kita pun juga kecewa kalau persiapan matang kita jadi tertunda atau malah gak jadi. Syukur kalau akhirnya masih berangkat :D
    hehee ya untung juga kamu ada duit utk nambah kelebihannya hehee.
    btw, cantik yaaaaaa itu Wayag-nya. Warnanya stabilo.

    BalasHapus
    Balasan
    1. cantikkkk bgttt disini ndyyyy,,,,, nggak puas deh mandanginnya

      Hapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. pesawat tampaknya sering sekali jatuh di Papua. Mungkin karena banyaknya kabut, dan juga banyak pegunungan. Cuaca juga kadang-kadang menjadi penyebab, jatuhnya pesawat. Ternyata semuanya serba mahal. Babi, bau sekali pasti, saya jadi pengen muntah. Yang pasti Raja Ampat keren sekali :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan cuma kabut sama gunung.. tapi manajemen nya juga amburadul...

      Hapus
  10. Raja Ampat itu tempat yang bagus, sayang keindahannya gak nular ke rakyatnya. Mereka terlalu bosan hidup di alam, lah kita yang udah di kota pengen kembali ke alam. Manusia itu memang mahluk yang aneh dan gak puasan ya ?

    BalasHapus
  11. itulah salah satu hal yang harus dibenahi di negeri ini
    sarana transportasi
    dulu habibi udah pernah bilang bahwa jika ingin maju ya perbaiki sarana penghubung antar pulaunya, pesawat
    bukan kapal laut loh
    coba kalau sarana udaranya udah ada, mungkin costnya lebih hemat

    but, sayang juga sih udah di papua ga ke raja ampat *laiske

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu lah... karena gak ada sarana transport selain udara, semua jadi melunjak harga nyaaa... coba pak habibi main ke papua yaaa

      Hapus
  12. Kok bisa gak jadi ya? Apa pesawat herculesnya cuma satu aja? Tapi ya kembali ke itu tadi kita cuma bisa berencana Allah yang menentukan.

    Haduh keren-keren ya fotonya, biasanya cuma liat di tv doang sekarang bisa liat langsung di blog (?) Disana mahal banget ya. iya juga sih jauh dari ibukota, pernah denger kalo harga semen disana bisa sejuta lebih.

    Uang bisa dicari kalo pengalaman gak bisa dicari, bagus tuh kata-katanya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bener... nggak sampe sejuta jugaa sih... 500-700rb harga semen dsini

      Hapus
  13. Untung jadi ya teh kalau nggak bisa gondok haha

    Gila biyayanya padat modal, mungkin gue di cirebon bisa lebih mahal lagi.

    Ngiler gue teh lihat raja ampat :(

    BalasHapus
  14. Semoga kejadian pesawat jatuh semakin berkurang, malah semoga nggak ada lagi :)

    Papua, salah satu pulau yang pengen aku datangi. Mungkin suatu saat nanti aku bakal kesana. Untuk sekarang dateng ke yang deket-deket dan murah dulu. Hehe

    Banyak tempat yang bagus ya disana, kayak raja ampat. Tempatnya indah dan bagus.

    BalasHapus
  15. Baca jumlah biayanya yg 3 jt lebih aja aku udh kejang2 kak-_- Masih di sekitaran papua aja biayanya udh 3-5jt-an, dari Riau ke Papua bsa belasan juta. Gimana dari Jkarta coba??!? Omaygaaatt..

    Wahh.. Kak Risah ini trnyata jd guru di Papua.. Hebat kak! :D
    Iyasih, mumpung lg di Papua, psti lah kepikiran buat jalan2 ke Raja Ampat.. Ngiler banget tuh pasti :'' Tp yaudahlah kak, mgkin Allah pnya rencana yg terbaik dibalik ini smua.
    Ohya btw, naik hercules serem jg yak? Murah sih murah, gratis pula. Tapi ya kalo berangkatnya sama babi lebih serem lagi........ Lesehan, suara berisik... Duhh... Pgn cpet2 turun deh psti kalo aku naik gtuan:( gamau naek ah, serem pula, keselamatan gak terjamin.. Apalagi pas tau Hercules jatoh :(
    Naik pesawat komersil lebih enak kemana2 lah kak.. (pdhal aku jg blm pernah naek pesawat sih-_-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. panjang beudh komennya dit. gue jadi bingung mau jawab yg mana satu. thanks udah BW kesini ya dith

      Hapus
  16. Hoy ka risah... Setelah jadi penyiar sekarang ikut program SM3T ya. Keren... Pengen juga tapi jurusannya bukan pendidikan. Hehe

    Kalo aku mah tetep ba akal pergi ke raja ampat, kapan lagi coba. Tapi kalo di tempat mengajar pemandangan ya masih bagus dan belum di explor ya gak usah pergi. 😂

    Yang harus diingat semua udah ada yg ngatur, gak jadi berangkat pasti adalah keputusan ya benar. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya rick,,, masi inget aja lu gue pernah jadi penyiar,,, :D

      Hapus
  17. Gila... estimasi biayanya serem banget..
    Padahal dari papua ke papua juga...
    Baru tau kalo pesawat hercules ternyata jadi tulang punggung wamena, apapun barangnya pakenya hercules..

    Emang kalo udah niat banget, ternyata harus batal nyesek banget ya.. persiapan udh jauh2 hari juga..

    Omongan temen lo bener juga tuh Sah.. uang bisa dicarii, kesempatan yang susah.. temen2 pada pamer liburannya semua yaa... duh pasti iri2 gimana gitu~

    BalasHapus
  18. emang seremm dooo.... bayangin aja klo berangkaat dari jawa... kemaren liat paketan nya di travel agent paling murah 7 juta..

    BalasHapus

setelah baca tapi nggak ninggalin komentar itu sayang banget. ayo dong dikomen. penulis ingin tau reaksi pembaca.. makasih buat yang udah komen :)